16 March 2017

edisi inget kebelet bab

Pernah bersiul untuk lupakan sakit.
Pernah juga terpaku menahan pedih.
Pernah juga hindari dingin karna keringat sudah mengucur.
Dulu lebih parah, 
enggan pergi karena tak siap.
Masa lalu,
sudah seharusnya jadi lucu.
Saat ini,
lebih berani berekspresi,
Cukup bermodal sabun cair dan lembar dua ribuan.
Engga sungkan ke pergi ke jamban.

Mks, 16 mar 2017
Semakin tua, semakin banyak hal yang ga bisa ditolerir, ga bisa dimaafkan.
Semakin tua, juga semakin menipis keinginan mengeksplorasi, semakin khawatir miliknya dihilangkan.

Dengan kata lain, semakin tua, semakin takut.

Mks, 12 mar 2017
You've convinced me enough 
that you're a big fan of museum.
Been told how eager you 
preserve brokenheart. 
And also seen 
that delayed-move-on thing.
Wow... pitiful amazing that is. 
You really are a conservationist.

Mks, 11 mar 2017

10 March 2017

kemana kamu pergi
tak ada pamit juga wasiat.
sudah bosankah
meragakan makna?
masi banyak gelisah dan muak
yang belum lagi tertera.
mengapa kamu tidak melantun lagi
supaya gilaku membumi.
padang kataku sekarang gersang
tanpa magis, huruf hanya menyalak
kosong jelas nyaring
mistismemu entah dimana terpasung.

kembalilah,
jangan siapkan ajal akalku

Mks, 10 mar 2017
Itukah prasastimu?
Sederet foto dan barisan pembenaran.
Beberapa caci maki juga tanda cinta ikut menghiasi

Ah, kamu hanya orang kebanyakan.
Isimu hanya pura-pura dan kecewa.
Judul sampulmu sudah jelas, butuh diperhatikan.
Walau segala rayu gombal kau tak percaya,
pasti juga tak kau peroleh setia dan kejujuran.

Supaya kau tahu saja,
prasastimu cuma semak dedaunan.
Suatu nanti, akan disibak juga
oleh mereka yang mencari
bunga sejati di balik rimbun.

Makassar, 8 mar 2017