03 June 2007

tentang anak-anak yang terbuang.

senandungku berulang
pada bait yang sama.
bait yang memang tidak
kulengkapi.
karena hanya itu arti
kesepianku,
kesendirianku.
karena di situ,
aku berada
rasa yang tumbuh
dan bergulir di tapak yang sama

"dahulu, kau mencintaiku.
dahulu, kau menginginkanku.
meskipun tak pernah ada jawabku
tak berniat kau tinggalkan aku

sekarang kau pergi menjauh.
sekarang kau tinggalkan aku.
di saat kumulai mengharapkanmu
dan kumohon, maafkan aku.

aku menyesal tlah membuatmu menangis
dan biarkan memilih yang lain.
tapi jangan pernah kau dustai takdirmu.
pasti itu terbaik untukmu.

janganlah lagi kau mengingatku lagi.
aku bukanlah untukmu.
meski kumemohon dan meminta hatimu,
jangan pernah tinggalkan dirinya,
untuk diriku."*

perempuan,
kau kandung aku
kau bawa dunia di hadapanku.

laki-laki,
kau sempurnakan perempuanmu
tidakkah kau pernah
memikirkanku.

aku terdampar
entah dimana
tak tau siapa mesti kucari
pulang kemana rumahku

depok, 1 juni 2007
*cuplikan "Aku bukan untukmu" oleh Rossa

apa isi pikiranmu, pengemis

aku menumpang hidup
pada jalan raya yang megah
dan kilau lampu toko

belas kasihan saja yang buat aku hidup

jangan sebut semangat,
tak ada dalam kamusku.
apa itu bara dalam hati,
aku tak kenal.

karma apa yang aku jalani,
dari hidup sebelum yang ini.

aku hanya minta sedikit saja
seharga sesuap mie kuah berkejumu itu
uangkan untukku,
biar aku bisa melangkah
ke lain tenda.

tapi,
tak ada harga diriku
kibasan tangan saja yang menyambut
bahkan tak ada tatapan sungkan mereka
mereka anggap aku ini lalat
yang mengganggu makan malam
atau busuk yang melahap selera makan

aku jadi bertanya,
apakah aku manusia
ataukah aku borok?
(borok menjijikan pada kulit pembangunan)
apakah aku nista
yang disebut-sebut dalam kitab suci?

depok, 1 juni 2007


melihat pada sosok pengemis yang ditolak sedekahnya.
yang menolak : gw.