12 April 2017

aku cemburu
pada kata
yang meluruhkan dukamu.

aku iri
pada makna
yang mampu mengartikan tawamu.

aku benci
sajak-sajak cinta
yang merampas perhatianmu.

Mks, 11 april 2017

03 April 2017

Dulu saya bercita-cita ga jadi tenar.
Karena kalau terkenal, kemungkinan dicari orang.
Kalau didapat, pasti saya harus siapkan pulpen.
Itulah yang saya malu,
Tulisanku seperti cakar ayam.
Herannya,
setengah harapan itu terkabul.
Saya memang batal terkenal,
tapi seringkali dicari orang.
Entah karna pulpen mereka,
atau dikembalikan ke bangsal.

Mks, 3 apr 2017
Bulu ketekmu itu memorable lho....
Jangan lupa itu.
Mereka mungkin membuang muka,
karna ingin melupakan nista.
Kalau aku,
sudah lama jadi pendusta.

Mks, 3 apr 2017

cemas

Aku jadi tidak cerdas,
memikirkan ucap yang tak berbalas.
Padahal sering kupikir keras-keras,
tetap tidak bisa jadi malas.
Di bawah sayapmu, aku kebas.
Optimisme terus dipapas.
Obyektifitas jadi bias.
Lama sudah hari berjalan naas.

Mks, 3 apr 2017

02 April 2017

Senyapmu, bersalah!!!
Ada janji-janji teringkari.
Ada hati-hati tak terhindari.
Dan kau masih membisu?
Cengkram cumbu masih berulang,
Dari bibir ngesot ke pinggang.
Dan masih turun berseluncur.

Alimmu kau, bersalah.
Sudi lupakan sang penunggu jatah.
Semoga urung niatmu jadi kebas.

Mks, 2 apr 2017
I'm a passer-by. I can't stay for you. A short stop I may do, just to listen you sigh. Or if you're lucky enough, bear your anger and sorrow. I would love us to throw words against each other, but no, I still couldn't say we'll face the world side by side.

Leave, if you have to. Or stay, if you need to. For what is worth, you should value your own dignity and safety first.

Comfort isn't a fixed asset, it is a dynamic state. It's about how far end you're able to tolerate and still earn any benefit you need to live. It's not ignorance nor silence, because these two are, not act of acceptance.

Mks, 1 apr 2017