24 December 2017

The pirates of Somalia (2017)

Judul film dan trailernya bikin kita  berimajinasi ini film perang, atau setidaknya, banyak aksi lah. kenyataannya, film ini adalah drama dan petualangan yang berlatar situasi perompakan di somalia.
pembukaan film diawali pidato seorang tokoh yang dikagumi tokoh utama, Jay Bahadur. Jay adalah sarjana lulusan tahun 2007 yang ingin tulisannya berpengaruh bagi banyak orang karena sudut pandangnya yang berbeda dari arus utama. Kenyataannya, Jay diterima bekerja di perusahaan tisu sebagai pengambil data untuk riset pasar perusahaan.
titik balik Jay dimulai ketika ia berkenalan dengan Seymour Tolbin, jurnalis senior yang menyarankan Jay  membuat tulisan dari tempat yang jurnalis lain tidak berani datangi.
somalia menarik baginya karena sebelum dikenal sebagai daerah konflik seperti saat ini, sejarah mencatat peralihan kekuasaan yang damai di sonalia walaupun kemenangan diperoleh suku minoritas dan juga, penggunaan pantun dan puisi, bukan senjata dan perang, di antara suku-suku untuk menyelesaikan pertikaian.
di somalia, Jay dibantu Mohamad Farole Jr., anak presiden terpilih. Farole Jr. menugaskan Abdirizak dan kolonel Omar untuk mewawancarai Boyah, salah satu perompak ternama di wilayah Lye, di mana perompakan kapal-kapal asing bermula. oleh masyarakat, Boyah disamakan seperti Robin Hood. mewawancarai Boyah tidak membuat Jay puas tapi ia memahami peran dan arti perompak di mata pemerintah, masyarakat dan anggota perompak sendiri. Jay nekad mendekati Maryan, istri Garaad, seorang perompak yang membajak kapal Amerika dan mengancam untuk mengeksekusi setiap orang asing (bule, maksdnya). Jay berhasil mewawancarai Garaad sebelum memutuskan keluar dari somalia karena ancaman Garaad. pendekatan sosiokultural yang dilakukan Jay untuk memotret perompakan di somalia menjadi salah satu rujukan AS untuk mengubah politik luar negerinya terhadap somalia.
menurut saya, film ini menarik, bukan cuma karena keterlibatan Al Pacino dan Melanie Griffith, juga karena cara pembuat film ini mengemas biografi Jay Bahadur sehingga tidak membosankan.  pembuat film juga menginformasikan sejarah somalia, dampak perang bagi warga, dan merangkum cerita perompakan Boyah dan Garaad dalam animasi. walaupun sebuah biografi, film ini mengajak penonton berpikir, kalau tidak mau disebut merasakan, tentang kesulitan hidup rakyat somalia akibat konflik.
sebagai informasi, sebagian besar pemain di film ini adalah imigran somalia dari masa perang sipil, termasuk Barkhad Abdi yang memerankan Abdirizak.
Mks, 10 des 2017

No comments: