24 June 2005

stagnasi

gw merasa mampu.
gw merasa kuat
gw merasa cerdas
gw merasa tau banyak hal.
toh, pada kenyataannya berapa banyak yang terbukti ??? skripsi gw ga selese2, laporan posko aceh blom gw tulis, gw ga terima respek yang gw harapkan.
jadi sebenarnya, seberapa mampu gw ?

anehnya banyak orang yang menyakini kemampuan gw. gw ingin tertawa. apa yang gw ketawain ? mgkn itu satu2nya kecerdasan yang gw miliki : membohongi orang. mungkin gw segitu pandainya memilih kata, membentuk mimik, mengeluarkan aura yakin sehingga mereka percaya pada kemampuan gw.

BODOH !!!! itu buat diri gw sendiri. gw ga nyalahin mereka yang percaya.

gw dah menciptakan zona nyaman (comfort zone) yang kuat, yang baik. pada tahap awal, comfort zone perlu diciptakan, supaya membantu perkembangan kepribadian, pemikiran, percakapan. tapi setelah sekian lama, setiap orang harus meninggalkan comfort zone-nya, untuk menantang hal2 baru lagi, untuk perkembangannya.

nah, gw pada tahap comfort zone yang terlalu nyaman. di mapala, gw mendapat pengakuan, mendapat teman, mendapat lahan eksperimen (sorri mentemen, bukan berarti hak asasi kalian gw langgar). wilayah nyaman yang sudah terlalu nyaman buat gw. mesti keluar dari sini.

ga cuma di mapala, dengan teman2 pomda pun, gw dah terlalu nyaman sekali. sementara mereka berorientasi pada hidup independen, gw masih terjebak pada mimpi2 independensi gw sendiri. mereka bekerja mengumpulkan duit untuk berdikari, untuk mewujudkan cita2, untuk mengembangkan harga diri mereka. gw ? gw di sini. stagnan, tidak berkembang. masih bermimpi saja.

gw menemukan lagi satu ungkapan pelarian :
"kenapa gw tetap bermimpi, karena gw mewujudkan cita2 john lennon"
masih inget lirik lagu 'imagine' ? "i'm a dreamer, but i'm not the only one. i hope someday you'll join us... "
well, i take his invitation. to imagine. LOL
stupid person !!!!!

1 comment:

Anonymous said...

"kenapa gw tetap bermimpi, karena gw mewujudkan cita2 john lennon"

huahuahua. it's very funny.